koresponden koranmerah(18/01/2018)
Pegelaran bau nyale akan berlangsung dua versi,pada bulan februari diperkarsai oleh blok pujut dan rowot sasak sementara pemda akan menggelar bau nyale pada bulan maret.
Menanggapi ini,ketua KNPI Lombok Tengah Samsul Qomar menyatakan akan mendukung kedua duanya,pemuda sebagai unsure penggerak militant harus di support sementara pemda sebagai pemegang mandat untuk menjual pariwisata kepada dunia harus juga diberikan apresias.kedua duanya tujuannya sama ingin menjadikan putri mandalika sebagai khasanah dunia yang dapat memberikan kontribusi nilai peradaban bagi umat manusia.
“kita dukung semua kegiatan baik itu masyarakat pemuda maupun pemda,apalagi khasanah budaya untuk kita jual ke tamu dalam wadah pariwisata sehingga menjadi keharusan KNPI menjadi garda terdepan dalam pembangunan “papar ketua pemuda pancasila ini.
Perbedaan pelaksanaan tidak boleh menjadi ajang saling klaim siapa benar,yang terpenting adalah kita mempunyai tujuan sama.
Sementara itu dalam diskusi baru baru ini direktur rowot sasak lalu ary menyatakan bahwa rowot sasak tidak melihat apakah ini soal ada atau tidaknya nyale tapi tentang ketepatan bulan dan tanggal yang dimaksud oleh putrid mandalika itu.
“ini bukan soal ada apa tidaknya nyale,tapi soal ketepatan tanggal 20 bulan 10 sesui amanat putrid mandalika itu ,sehingga akan jatuh pada 5 fsn 6 februari “ sebut ary.
Sedangkan kepala dinas pariwisata Lombok tengah HL Putrie menegaskan tidak ada tendensi apapun dalam penetapan tanggal 6 dan 7 maret sebagai hari bau nyale.
“tidak ada kepentingan putrie atau siapa saja,itu murni atas hasil sidang isbat,dan kita sudah undang mereka mereka (rowot sasak) itu “kata putrie.
