Kepala Desa Lingkar Bandara Lombok menolak nama yang ditetapkan pemerintah
Koresponden Koranmerah ( Kamis, 6/9)
Kepala Desa di lingkar Bandara Internasional Lombok bereaksi keras terhadap SK penetapan nama Bandara Lombok menjadi Bandara Internasional Zaenudin Abdul Majid. Menurut para kades ini, penetapan nama bandara tersebut tidak melibatkan warga sekitar sebagai pemilik wilayah dan punya kedekatan historis.
“ Ini namanya sepihak dan sewenang-wenang. Kita tidak pernah diajak bicara soal nama bandara.” Ungkap Kepala Desa Tanak Awu, Lalu Nudiana.
Menurut Nudiana, apa yang dilakukan oleh Gubernur NTB, M. Zaenul Majdi dan Pemerintah Propinsi NTB adalah tindakan yang gegabah dan tidak menghargai. Bahkan kesannya, TGB menjadi orang yang congkak dan ingin menang sendiri.
“ TGB itu Sombong. Catat kata saya ini.”tukasnya.
Akibat penetapan ini, menurut Nudiana akan memicu perlawan masyarakat lingkar bandara. Ia memprediksi akan ada gerakan menolak.
“ Lihat saja akibatnya nanti. Saya tidak mengancam ya, tapi itu yang akan terjadi jika ini terus dipaksakan.”pungkasnya.
Hal senada ditegaskan oleh Kepala Desa Ketare, Lalu Buntaran. Ia meminta TGB dan pemerintah pusat tidak berlaku semena-mena.
“ Saya tidak kenal nama (ZAM) itu. Kami tidak izinkan diganti namanya.” Tandasnya.
Selain itu, ia mendesak agar Pemerintah Pusat dan Pemerintah Propinsi untuk tidak mencoba memaksakan kehendak karena akan berakibat buruk terhadap kondisifitas daerah akibat adanya aksi penolakan.