Organisasi Pemuda Block Pujut menentang upaya ITDC melarang Tradisi Madaq
Koresponden Koranmerah ( Kamis, 27/9)
Terkait permintaan ITDC ke Pemda Loteng, NTB untuk melarang kegiatan Tradisi Madaq di kawasan Mandalika Resort ditentang keras oleh organisasi Pemuda Blok Pujut. Ketua Blok Pujut, Rata Wijaya menyatakan tindakan pelarangan ini bisa memicu konflik kalau ada provokasi karena akan berhadapan dengan masyarakat langsung.
“ Kita khawatir saja, ini kan musuhnya masyarakat. Jangan sampai terprovokasi, ini akan mengancam pembangunan mereka.” Ungkap Rata.
Menurut Rata, upaya pelarangan yang dilakukan oleh ITDC ini terkesan lucu karena tradisi Madaq dan Bau Nyale sama saja. Bahkan kalau alasan kumuh, besok Bau Nyale pun akan lebih kumuh lagi.
“ Kita takutnya, besok Bau Nyale juga akan dilarang di dalam kawasan mandalika. Itu kan lebih kumuh lagi nanti.” Katanya.
Blok Pujut menurut Rate lebih setuju, jika tradisi puluhan tahun masyarakat suku Sasak itu dirapikan sehingga bisa dijual menjadi kekayaan khasanah wisata, bukan dilarang.
“ Kecuali kalau mau dirapikan boleh. Apalagi ini kaitannya dengan tradisi kita disana.” Tandasnya.
Untuk itu dalam waktu dekat ini, Blok Pujut akan mendatangi Kantor ITDC untuk mempertanyakan maksud surat permintaan pelarangan yang disampaikan ITDC ke Bupati Lombok Tengah itu.
“ Kita akan datang ke kantor ITDC untuk mempertanyakan, apa sih maunya. Kita sampaikan bagaimana caranya kita duduk bersama mencarikan solusinya.” Pungkasnya.