2 Buku pelajaran Muaran Lokal yang mengandung unsur Pornografi ditarik dari peredaran di Lombok Timur, NTB
Koresponden Koranmerah ( Senin, 8/10)
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lombok Timur menarik dua judul buku muatan lokal untuk SD|MI, SMP|Mts dari peredaran. Setelah mendapatkan protes dari berbagai kalangan, karena dalam buku muatan lokal itu diduga mengandung unsur porno dan kata-kata kasar.
Diantaranya buku yang ditarik itu berjudul Jampi-jampi Batur Sasak dan Pantun Sasak dengan pengarang H.Sudirman, Bahri dan L.Ratmaja yang diterbitkan Pusakanda.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lotim, Muhir membenarkan kalau pihak Dikbud telah melakukan penarikan terhadap dua buah judul buku muatan lokal tersebut dari peredaran.
Karena adanya protes dari berbagai kalangan terhadap isi dalam buku yang diduga ada unsur porno dan kata-kata kasar.
” Atas dasar itulah Dinas mengambil kebijakan untuk menarik langsung dari peredaran dua judul buku muatan lokal tersebut,dengan penarikan dilakukan kemarin (Sabtu,red) atas perintah Kepala Dinas,” tegas Muhir.
Ia menjelaskan, dengan adanya unsur porno dalam sajak atau pantun muatan lokal tersebut, maka dalam kebudayaan menjadi persoalan. Diman ada sejumlah kata yang dianggap tabu, yang harus dijelaskan maksudnya.
” Tabu (Malik,red) yang tidak boleh disebutkan,melainkan harus dijelaskan agar dimengerti maksudnya, ” ujar Muhir
Lebih lanjut, Kabid Dikdas menambahkan dalam buku pantun kategori Undang-undang (UU) No.5 tentang pokok-pokok kemajuan kebudayaan daerah dan tradisi tidak diperbolehkan mengandung unsur pornografi seperti guru harus menjelaskan alat kelamin perempuan merupakan kata-kata yang ditabukan tidak sembarangan disebut.
” Baru dua kecamatan buku muatan lokal itu telah ditarik yakni Kecamatan Sakra Barat dan Labuhan Haji,” tandasnya.
Muhir mengaku kedua judul buku itu tidak pernah diajukan untuk di verifikasi, hanya terselip di percetakan. Karena dirinya masuk sebagai verifikator juga mencoret beberapa judul buku yang isinya tidak sesuai dengan konsep dan materi yang diajukan.
” Ada dua judul buku yang ditengarai mengandung unsur porno diantaranya jampi-jampi Sasak dan buku pantun Sasak yang persoalan adalah pantun jenakanya,” jelasnya.