Beranda Hukum Kriminal Soal Kejadian di Rumah Prabowo-Sandi NTB, Kapolda Bilang Salah Paham

Soal Kejadian di Rumah Prabowo-Sandi NTB, Kapolda Bilang Salah Paham

0
BERBAGI
Kapolda NTB, Irjen Pol Achmad Juri saat menghadiri HUT Polair NTB, Selasa [4/12]

Koresponden Koranmerah [Rabu,2/1]


Kepolisian Daerah (Polda) NTB menepis anggapan telah melakukan tekanan saat anggotanya melakukan patroli dalam rangka Operasi Mantap Brata (OMB) di Rumah Aspirasi calon Presiden-Wakil Presiden Prabowo-Sandi, daerah Nusa Tenggara Barat (NTB) yang tersebar di media sosial melalui akun facebook Aurell Rangkuty.

Kapolda NTB, Irjen Pol Ahmat Juri menerangkan, patroli yang dilakukan jajarannya merupakan bentuk pengamanan yang dilakukan polisi dalam melindungi dan mengayomi masyarakat.

“Persoalan berkomunikasi di satu tempat bersama unsur masyarakat merupakan upaya menyerap persoalan di tengah masyarakat, yang dinamakan patroli dialogis,” kata Kapolda kepada wartawan, di Mataram, Rabu (2/1).

Kapolda mengungkapkan persoalan tersebut hanya kesalahpahaman saja. Personel polisi yang saat itu sedang melakukan patroli di Rumah Aspirasi Prabowo-Sandi di depan Islamic Center Mataram Senin (31/12) malam alu.

Dijelaskan Kapolda, para personel kepolisian yang tergabung dalam Satuan Tugas Operasi Mantap Brata (Satgas OMB) memang bertugas dalam pengamanan situasi jelang Pemilu 2019. Tidak hanya Rumah Aspirasi Prabowo-Sandi yang menjadi sasaran patrolinya, namun semua tempat baik itu kantor KPU, Bawaslu, Markas Projo, dan kantor-kantor Partai Politik yang ada di wilayah hukum Polda NTB.

Dikatakan, personel kepolisian Satgas OMB tersebut sudah pernah mengunjungi Rumah Aspirasi Prabowo-Sandi itu tidak ada persoalan. Karena merasa akrab sebelumnya dengan personil di rumah aspirasi tersebut, sehingga pada saat apel pengamanan malam tahun baru pada 31 Desember 2018, mereka menaruh kendaraan di tempat tersebut, yang kebetulan berhadapan dengan lokasi apel di halaman Islamic Center Mataram.

“Kalau ada yang tersinggung dan merasa tidak nyaman dengan kegiatan patroli yang dilakukan polisi di tempat tersebut, kami minta maaf. Tapi kami pastikan tidak ada intimidasi atau kepentingan apapun yang dilakukan polisi di tempat itu kecuali dalam rangka perlindungan dan pengamanan,” tegasnya.

Sementara itu Kabid Humas Polda NTB, Kombes. Pol. Komang Suartana memperjelas terkait perobekan buku tamu di meja resepsionis Rumah Aspirasi Prabowo-Sandi itu, kalau yang dilakukan anggota Polda NTB saat itu tidak ada unsur kesengajaan.

“Anggota menerima telpon dan mencatat catatan penting lalu karena tidak ada kertas, digunakanlah buku yang ada di meja. Itupun sudah minta ijin sebelumnya kepada salah satu pengurus di sana yang kebetulan sudah pergi, saat video situasi itu direkam,” kata Komang.

Kabid Humas berharap persoalan ini tidak dibesar-besarkan ataupun apa yang dilakukan polisi dalam upaya pengamanan. Tidak ditarik-tarik dalam kepentingan politik karena menurutnya netralitas Polri dalam Pemilu 2019 merupakan harga mati dan tidak bisa ditawar-tawar lagi.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here