Koresponden Koranmerah.com
Giri Menang – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di NTB belum bisa dijalankan secara merata. Salah satu penyebabnya adalah jumlah dapur MBG yang masih terbatas.
Dari target 400 dapur MBG yang ingin diwujudkan di seluruh NTB, saat ini baru 55 dapur yang aktif beroperasi. Badan Gizi Nasional (BGN) RI terus mendorong percepatan pembangunan dapur-dapur tersebut agar bisa menyentuh lebih banyak wilayah.
“Pak Presiden telah menginstruksikan percepatan pembangunan dapur MBG di seluruh Indonesia termasuk di NTB. Dan, itu yang saat ini sedang kita upayakan,” kata Sekretaris Deputi Bidang Promosi dan Kerjasama BGN RI, Kombes Pol. Lalu Muhammad Iwan Mahardan, S.I.K., M.M., pada Sabtu (14/6).
Ia menyebut, sejak November 2024 lalu pihaknya mulai membuka kesempatan bagi siapa saja untuk mendaftar sebagai dapur mitra MBG.
“Sampai saat ini sudah ada 55 dapur MBG yang beroperasi. Jumlahnya terus bertambah,” ujarnya.
Laporan terakhir menyebut, ada sekitar seratusan warga dan lembaga yang sedang dalam proses verifikasi untuk bisa ditetapkan sebagai dapur mitra MBG.
“Laporan terakhir sudah sekitar seratusan yang mendaftar atau mengajukan untuk menjadi dapur mitra program MBG,” jelasnya.
Iwan menegaskan bahwa program MBG ini terbuka bagi siapa saja yang punya niat menjalankan dapur MBG, asalkan memenuhi syarat yang telah ditetapkan.
Minimal, calon mitra MBG harus memiliki lahan atau lokasi pembangunan dapur, berbadan hukum seperti yayasan atau lembaga, dan memiliki komitmen mendukung program MBG.
“Tidak ada batasan untuk bisa menjadi mitra MBG. Selama bisa memenuhi kriteria yang ditetapkan, semua bisa ikut jadi mitra dapur MBG,” ujarnya.
Target jangka panjangnya, setiap dapur MBG diharapkan bisa menjangkau 3.000 sasaran.
Kalau sudah tidak sanggup menjalankan dapur MBG, kata dia, mitra harus siap menghentikan operasionalnya agar program tetap berjalan sesuai kebutuhan pokok anak-anak dan remaja di daerah.
Makanan yang disiapkan dalam program MBG ini umumnya berupa makanan sehat seperti beras, ikan, daging, buah-buahan hingga telur.
” Yang jelas hati hati agar tidak tertipu, ” pungkasnya merujuk dari beberapa kasus penipuan terkait iming iming kemitraan MBG.
