Bambang Supratomo, Plt. Dirut PDAM Lombok Tengah saat menjadi pembicarra di Temu Lingkungan yang diselenggarkan Duta Lingkungan NTB
Koresponden Koranmerah.com
Perumdam Tirta Ardhia Rinjani Lombok Tengah (Loteng) mempresentasikan agenda kerja tahun 2026 sekaligus rancangan rencana pembangunan jangka menengah 2026–2030 dalam forum koordinasi bersama Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah. Pertemuan tersebut dihadiri langsung oleh Bupati Lombok Tengah, Lalu Pathul Bahri, sebagai bagian dari upaya penyelarasan strategi korporasi dengan arah pembangunan daerah.
Direktur Utama Perumdam Tirta Ardhia Rinjani, Bambang Supratomo, menjelaskan bahwa pemaparan tersebut mencakup kerangka kebijakan strategis perusahaan agar pengembangan sektor air minum dapat terintegrasi dengan kebijakan pemerintah daerah.
“Kami memaparkan arah kebijakan perusahaan agar langkah-langkah strategis yang kami ambil dapat berjalan sejalan dengan visi pembangunan daerah,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, salah satu fokus utama yang disampaikan adalah rencana pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) baru di kawasan utara Lombok Tengah sebagai langkah ekspansi layanan. Selain itu, perusahaan juga menaruh perhatian serius pada pembenahan jaringan distribusi lama guna meningkatkan kualitas suplai air sekaligus menekan tingkat kehilangan air.
“Kedepan kami berfokus pada revitalisasi jaringan distribusi yang sudah tua untuk meningkatkan kualitas aliran dan meminimalisir kebocoran,” imbuhnya.
Tak hanya pada aspek fisik, Perumdam juga menggarisbawahi agenda percepatan digitalisasi layanan melalui penguatan sistem administrasi dan mekanisme pengaduan berbasis teknologi. Optimalisasi operasional SPAM Mandalika pun menjadi target penting untuk menopang kebutuhan air bersih di kawasan KEK Mandalika yang terus mengalami pertumbuhan.
Sementara dari aspek pengembangan sumber daya manusia, Bambang menuturkan bahwa perusahaan menyiapkan langkah peningkatan kapasitas pegawai melalui pembangunan pusat pelatihan.
“Dari bidang SDM kami merencanakan peningkatan kompetensi pegawai dengan membangun pusat pelatihan (training center) sebagai upaya memperkuat kualitas pelayanan,” tandasnya.