Data kemiskinan yang masih simpang siur menjadi boomerang bagi pemerintah daerah.Pasalnya dengan data yang tidak menentu dan tidak pasti ini.terkadang sejumlah bantuan dalam rangka pengentasan kemiskinan menjadi tidak tepat sasaran.
Hal ini disampaikan oleh Ketua DPRD Lombok Tengah, Ahmad Fuaddi saat menerima Delegasi dari Kabupaten Magetan, Jawa Timur yang study banding ke Lombok Tengah mengenai pengentasan kemiskinan.(21/05).
Menurut Ahmad Fuaddi, dengan tidak adanya data yang benar benar valid tentang angka kemiskinan,maka seringkali program pengentasan kemiskinan sulit diukur kesuksesannya.Padahal sejumlah bantuan sudah berulang kali dikucurkan.
“Kadang menjadi boomerang bagi kita.Dimana pemerintah pusat punya data sendiri tentang angka kemiskinan yang seringkali tidak singkron dengan yang di daerah.sehingga kerapkali bantuan tersebut salah sasaran.”Ujar Ahmad Fuaddi.
Menurut ahmad fuaddi, berawal dari kesalahan data inilah,maka pengentasan kemiskinan sulit diperidiksi pencapaiannya.
“Karena kayaknya dari tahun ke tahun, seolah olah tidak berhasil program yang kita lakukan.padahal tidak sesui dengan kenyataan dengan data yang ada (angka masih tinggi,tapi kenyataan tidak).ini yang menjadi permasalahan.”jelas Adek dari Suhaili FT ini.
Untuk itu Ahmad Fuaddi menyarankan agar Pihak Pemkab Magetan mengundang perwakilan tokoh agama dan tokoh masyarakat di wilayah kecamatan dan desa untuk mengetahui ril kondisi dimasyarakat.
“Kami lakukan seperti itu.”pungkas politisi Golkar ini.
