Desa Sukarara, Kecamatan Jonggat, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) akan menggelar event yang dikenal sebagai “Begawe Jelo Nyesek” atau lebih dikenal sebagai Nenun pada tanggal 8 Juli 2023 mendatangg.
Event ini diprediksi akan dihadiri oleh 2023 penenun dan memiliki potensi untuk memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI).
Bupati Lombok Tengah, Lalu Pathuul Bahri, telah memberikan perintah kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk mendukung suksesnya acara ini.Dia optimis bahwa melalui event ini, kain tenun asal Lombok Tengah akan semakin dikenal secara luas. Tujuan dari acara ini tidak hanya untuk mempromosikan keberadaan Sirkuit Mandalika, tetapi juga untuk memperkenalkan kain tenun.
Pathul menyatakan, “Kita optimis ini akan terkenal dan juga akan bangkitkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di sana.” Hal ini diharapkan dapat berdampak positif pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, terutama karena Desa Sukarara sudah dikenal sebagai desa tenun.
Pelaksanaan event “Begawe Jelo Nyesek” akan dilaksanakan di Dusun Dasan Baru (sebelumnya dikenal sebagai Pasar Seni) di Desa Sukarara, Lombok Tengah. Ketua Panitia, Syamsul Bahri, menargetkan perputaran uang selama acara mencapai Rp 1 Miliar. Selain itu, panitia juga memprediksi akan ada sekitar 10 ribu wisatawan yang datang untuk menyaksikan event inii.
Syamsul Bahri juga menjelaskan bahwa harga jual kain tenun yang dibuat oleh masyarakat beragam, berkisar antara Rp 300 ribu hingga Rp 4 juta. Selama acara, para pengunjung akan memiliki kesempatan untuk membeli kain tenun tersebut dan mendukung perkembangan UMKM di daerah tersebut.
Event “Begawe Jelo Nyesek” diharapkan menjadi sorotan dan menarik minat masyarakat serta pengunjung untuk mengenal lebih jauh tentang kain tenun khas Lombok Tengah. Dengan demikian, diharapkan sektor kain tenun dapat menjadi salah satu penggerak ekonomi lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut.