Media sosial, sebagai alat utama bagi masyarakat untuk berbagi informasi dan pandangan, kadang juga menjadi wadah untuk unggahan yang tidak bertanggung jawab. Baru-baru ini, RSUD Praya menjadi sorotan karena unggahan kontroversial di media sosial oleh akun Harta Buan Andani yang merendahkan pelayanan di RSUD Praya.
Unggahan tersebut mencuat dengan bahasa yang tidak pantas, merendahkan institusi RSUD Praya, dan disertai dengan foto tampilan depan rumah sakit tersebut. Hal ini menimbulkan peringatan keras dari berbagai pihak, termasuk dokter, perawat, bidan, analis, apoteker, dan tenaga kesehatan lainnya.
“Saudaraku, kami tidak anti kritik. Saran dan masukan pelungguh sami akan kami terima dengan terbuka. Namun, mohon dengan sangat agar disampaikan pada jalur yang tepat dan terutama dengan bahasa yang santun. Apalagi saat ini kita sedang dalam suasana bulan Ramadhan,” ungkap dr. Mamang Bagiansah, SpPD, selaku Direktur RSUD Praya.
Dia juga mengakui adanya beberapa persoalan dalam pelayanan yang masih perlu diperbaiki, seperti kekurangan kursi roda dan ruang parkir yang tidak mencukupi. Namun, dia meminta pemahaman serta dukungan dari masyarakat.
Ketua PPNI, Ketua Komite Medik, Ketua Komite Keperawatan, dan Ketua Komite Tenaga Kesehatan Lainnya juga menyuarakan hal serupa, menekankan pentingnya menghormati tenaga kesehatan dan menyampaikan kritik dengan bahasa yang pantas. Mereka menegaskan bahwa tidak akan ada toleransi terhadap penggunaan bahasa yang tidak pantas.
Meskipun telah dilakukan upaya komunikasi dengan pemilik akun tersebut, belum ada tanggapan. Oleh karena itu, manajemen RSUD Praya mengambil langkah serius dengan melaporkan peristiwa ini ke Polres Lombok Tengah sebagai pembelajaran bersama.
Manajemen RSUD Praya berharap agar langkah-langkah yang diambil ini dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya menghormati satu sama lain dalam berkomunikasi, baik di dunia nyata maupun di media sosial.