The Nusa Dua, 27 Oktober 2025 — Gelaran The Nusa Dua Festival (NDF) 2025 yang mengusung tema “Beauty Harmony” sukses menarik perhatian publik. Selama dua hari penyelenggaraan pada 25–26 Oktober 2025, sebanyak 18.285 pengunjung memadati kawasan Pulau Peninsula, The Nusa Dua, untuk menikmati kolaborasi budaya, musik, dan keindahan alam dalam satu harmoni.
Festival yang digelar oleh InJourney Tourism Development Corporation (ITDC), anggota InJourney Group, ini menandai kembalinya salah satu event ikonik yang telah menjadi kebanggaan Bali sejak 1996. Ribuan pengunjung menikmati berbagai pertunjukan musik, seni “body painting”, parade budaya, serta sajian kuliner dan produk UMKM lokal yang dikurasi khusus dari tenant The Nusa Dua.
Malam festival semakin semarak dengan penampilan spektakuler Bunga Citra Lestari (BCL) dan Kahitna, yang turut berkolaborasi dengan musisi lokal seperti Tika Pagraky, Navicula, dan Astera. Kolaborasi lintas generasi dan genre ini menghadirkan atmosfer hangat dan penuh energi positif di kawasan wisata unggulan Indonesia tersebut.
Direktur Operasi ITDC, Troy Warokka, menyampaikan apresiasi atas antusiasme masyarakat terhadap pelaksanaan festival tahun ini.
“Kami sangat bersyukur melihat sambutan luar biasa dari masyarakat. Sebanyak 18.285 pengunjung hadir, menunjukkan bahwa The Nusa Dua Festival tetap menjadi ikon kebanggaan yang dinantikan setiap tahun. Festival ini bukan hanya ajang hiburan, tetapi juga wadah untuk menampilkan harmoni antara budaya, musik, dan keindahan kawasan The Nusa Dua,” ujarnya.
Troy menambahkan, The Nusa Dua Festival 2025 menjadi wujud komitmen ITDC dalam menghadirkan kembali semangat Nusa Dua Fiesta dengan kemasan baru yang lebih inklusif dan berdampak positif bagi masyarakat, pelaku UMKM, serta industri pariwisata nasional.
“Kami ingin memperkuat posisi The Nusa Dua sebagai destinasi kelas dunia yang tetap dekat dengan masyarakat,” tambahnya.
Selama dua hari pelaksanaan, festival ini berhasil menyajikan pengalaman berbeda bagi pengunjung dengan perpaduan antara hiburan modern dan tradisi lokal, serta menjadi simbol sinergi antara pariwisata, budaya, dan kreativitas masyarakat Bali.
