Upaya memperkuat kemandirian dan daya saing daerah kembali ditegaskan oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (BAPPERIDA) Lombok Tengah, H. Lalu Wiranata, M.SIP., M.A., melalui penyelenggaraan Seminar Nasional bertema “Membangun Daya Saing dan Kemandirian Daerah Melalui Pariwisata Berkelanjutan”. Seminar yang digelar bersama BRIN dan Universitas Islam Al-Azhar (UNIZAR) ini berlangsung di JM Hotel Kuta Lombok, Rabu (12/11/25).
Koresponden Koranmerah.com
Upaya memperkuat kemandirian dan daya saing daerah kembali ditegaskan oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (BAPPERIDA) Lombok Tengah, H. Lalu Wiranata, M.SIP., M.A., melalui penyelenggaraan Seminar Nasional bertema “Membangun Daya Saing dan Kemandirian Daerah Melalui Pariwisata Berkelanjutan”. Seminar yang digelar bersama BRIN dan Universitas Islam Al-Azhar (UNIZAR) ini berlangsung di JM Hotel Kuta Lombok, Rabu (12/11/25).
Sebagai Ketua Pelaksana, Wiranata menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan langkah strategis yang lahir dari analisis mendalam terhadap dinamika pariwisata global dan potensi besar Lombok Tengah. Menurutnya, pariwisata berkelanjutan kini menjadi tren utama dunia, di mana wisatawan tidak sekadar mencari destinasi indah, tetapi pengalaman autentik yang berakar pada budaya dan gastronomi lokal.
“Lombok Tengah memiliki posisi strategis dengan kekuatan alam, budaya Sasak, dan gastronomi yang unik. Tetapi potensi besar ini belum memberi kontribusi optimal terhadap PAD daerah,” tegasnya.
Ia mengidentifikasi sejumlah tantangan yang masih menghambat peningkatan nilai ekonomi sektor pariwisata, seperti tingginya revenue leakage, rantai nilai ekonomi yang belum terkelola secara optimal, serta belum kuatnya kebijakan berbasis data (evidence-based policy).
Karena itu, lanjutnya, kolaborasi antara BRIN, BAPPERIDA, dan UNIZAR menjadi penting untuk melahirkan formulasi kebijakan baru yang inovatif, inklusif, dan berkelanjutan. “Kita tidak boleh lagi bekerja hanya berdasarkan asumsi. Semua kebijakan harus bertumpu pada riset yang kuat, data yang valid, dan pemahaman komprehensif atas kebutuhan daerah,” kata Wiranata.
Bahas Rantai Nilai hingga Instrumen Fiskal Pariwisata
Seminar yang dihadiri sekitar 75 peserta dari unsur pemerintah, akademisi, pelaku industri, komunitas sadar wisata, hingga mahasiswa ini menghadirkan empat narasumber nasional. Materi yang dibahas meliputi sinkronisasi kebijakan nasional, pengembangan nilai ekonomi gastronomi dan budaya, instrumen fiskal pariwisata, hingga pengalaman lapangan dari praktisi industri.
Wiranata menekankan bahwa keberadaan para narasumber ini memperkuat arah pembahasan menuju desain kebijakan yang aplikatif. “Kita ingin memastikan bahwa kajian akademik ini tidak berhenti di ruang seminar, tetapi benar-benar menjadi rujukan dalam perencanaan pembangunan Lombok Tengah,” ujarnya.
Pemerintah Daerah Beri Dukungan Penuh
Sekretaris Daerah Lombok Tengah, H. Lalu Firman Wijaya, yang membuka acara, menegaskan bahwa pengembangan pariwisata berkelanjutan selaras dengan visi RPJMD Kabupaten Lombok Tengah 2021–2026: MASMIRAH (Mandiri, Berdaya Saing, Sejahtera, dan Harmonis). Ia menyebutkan tiga fokus pembangunan pariwisata: tata kelola berbasis data, penguatan ekonomi kreatif dan rantai nilai lokal, serta peningkatan SDM dan kelembagaan.
“Setiap rupiah dari pariwisata harus berputar di daerah dan memberi manfaat langsung bagi masyarakat,” kata Firman.
Sementara itu, Kepala Pusat Riset Pemerintahan Dalam Negeri BRIN, Mardyanto Wahyu Tryatmoko, Ph.D, memberikan apresiasi atas kepemimpinan BAPPERIDA dalam mendorong kebijakan berbasis riset untuk pengembangan pariwisata Lombok Tengah.
Wiranata menyebut seminar nasional ini sebagai momentum penting untuk memperkuat arah kebijakan pembangunan daerah, terutama dalam memaksimalkan potensi Mandalika dan kawasan penyangga berbasis budaya, kuliner, dan alam.
“Kolaborasi riset dan kebijakan adalah kunci agar Lombok Tengah tidak hanya menjadi destinasi, tetapi pusat ekonomi pariwisata yang mandiri dan berdaya saing tinggi,” tutupnya.
Seminar ini menjadi bukti bahwa Lombok Tengah terus mendorong inovasi, memperkuat pondasi riset, dan membuka ruang kolaborasi lintas sektor untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi daerah melalui pariwisata berkelanjutan.