Seorang tersangka maling ternak di Ranggeate yang ditembak polisi
Koresponden Koranmerah [Rabu, 14/8]
Berakhir sudah persembunyian seorang pelaku pencurian hewan ternak inisial RD (58) warga Desa Serage, Kecamatan Praya Barat Daya, Kabupaten yang terjadi di wilayah Desa Ranggegate bulan Juli 2019 lalu.
Pelaku yang masuk menjadi Daftar Pencarian Orang (DPO) terpaksa dilumpuhkan dengan tembakan oleh Tim Resmob Polres Lombok Tengah, karena berusaha melarikan diri saat ditangkap, pukul 12.30 wita.
Kepala Satreskrim Polres Lombok Tengah, AKP Rafles P Girsang yang dikonfirmasi membenarkan kejadian DPO pelaku maling sapi yang ditembak tersebut.
“Pelaku ditembak, karena berusaha kabur saat ditangkap ditempat persembunyiannya di wilayah Desa Sukarare,” ujar AKP Rafles P Girsang di kantornya.
Dijelaskan, pelaku ini menjadi DPO karena terlibat dalam kasus curat TKP Desa Ranggegate bersama temannya yang tewas dihajar warga beberapa waktu lalu. Kemudian berdasarkan informasi anggota mengetahui tempat persembunyian pelaku dan langsung melakukan penggrebekan terhadap pelaku yang bersembunyi di rumah milik warga di persawahan Desa Sukerara, Kecamatan Jonggat.
Namun pada saat ditangkap pelaku sempat melakukan perlawanan, sehingga anggota melepaskan tembakan untuk melumpuhkan pelaku. Setelah pelaku tidak bisa berkutik, anggota langsung membawa pelaku ke dalam mobil dan langsung dibawa ke Rumah Sakit untuk mendapatkan perawatan medis.
“Pelaku saat ini sudah diamankan untuk pemeriksaan lebih lanjut,” jelasnya.
Rafles mengatakan bahwa kejadian pencurian ternak itu terjadi pada tanggal 29 Juni 2019 lalu sekitar pukul 02.30. Dimana pada saat itu korban Kulun duduk diteras rumahnya dan mau mengontrol sapi miliknya yang ada di kandang.
Kemudian korban melihat sejumlah orang sedang menggeret tiga ekor sapi miliknya ke arah utara diatas rumahnya, sehingga korban langsung melakukan pengejaran bersama anaknya.
Warga yang mendengar teriakan korban langsung keluar rumah dan ikut melakukan pengejaran. Sesampainya ketengah sawah sekitar 700 meter dari TKP hilangnya sapi, pelaku dapat ditemukan sedang menarik sapi milik korban. Namun pada saat itu para pelaku yg diperkirakan melakukan perlawanan dengan cara melempar warga pakai batu dan mengayunkan senjata tajam kearah warga.
“Warga ikut melakukan perlawanan balik, sehingga sapi yang dicuri pelaku dilepaskan dan teman berhasil dilumpuhkan oleh warga dan meninggal ditempat,” katanya.
“Jumlah sapi korban yang dicuri itu sebanyak tiga ekor dengan harga 29 juta,” pungkasnya. (Rif)