Koresponden Koranmerah(Selasa, 29/05)
Pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur NTB, Dr Zulkieflimansyah dan Dr Hj Sitti Rohmi Djalilah (Zul-Rohmi) memiliki cara tersendiri untuk menjaga stabilitas harga komoditi pertanian di NTB terutama di sektor pertanian tanaman pangan.
Stabilitas harga komoditi Padi dan Jagung, juga akan bermuara pada peningkatkan kesejahteraan petani yang dapat diukur dengan indeks Nilai Tukar Petani (NTP) yang disusun BPS nantinya.
Seperti diketahui, selama ini harga komoditi sektor tanaman pangan khususnya padi dan jagung kerab tidak stabil. Jika musim panen harga menjadi anjlok sangat murah, dan berdampak pada pendapatan petani dan tingkat kesejahteraannya. Sementara jauh dari musim panen, harga
meningkat tajam dan menyebabkan inflasi daerah.
Cagub NTB, Dr Zulkieflimansyah menilai, ketidakstabilan harga komoditi itu disebabkan lantaran belum hadirnya industri-industri pengolahan yang bisa menampung hasil produksi pertanian petani di NTB.
Menurut dia, pendekatan yang digunakan selama ini masih terkesan pendekatan snapshoot, yang hanya menyelesaikan masalah, ketika ketidakstabilan harga terjadi, tanpa mengatasi akar masalahnya, sehingga menjadi masalah klasik yang tiap tahun terjadi.
Misalnya, ketika harga anjlok maka petani diberi bantuan dan stimulan, sementara saat harga tinggi pemerintah melakukan operasi pasar untuk melindungi masyarakat kurang mampu.
“Zul-Rohmi tidak menggunakan pendekatan yang snapshoot seperti itu, tapi pendekatan yang berkesinambungan dan menukik ke akar masalahnya.Banyak ketidakstabilan ini bukan hanya masalah pangan, tapi karena tidak hadirnya industri pengolahan,” kata Dr Zul, dalam siaran persnya, Senin (28/5) kepada Media.
