Lembaga Adat Melayu, Datu Budi Febriadi menyatakan bahwa penolak Neno Warisman di Riau bukanlah orang Melayu Riau
Editorial Koranmerah ( Senen, 27/8)
Neno Warisman gagal menghadiri deklarasi Hastag #2019 Ganti Presiden di Pekanbaru, Riau.Neno dipulangkan paksa oleh aparat Kepolisian Riau dengan alasan adanya penolakan dari sejumlah kelompok masyarakat saat ketibaannya di Bandara, ( 25/8).
Sementara itu keterangan mengejutkan datang dari Ketua Lembaga Adat Melayu Riau, Datuk Budi Febriadi. Ia menyebutkan orang orang yang menolak deklarasi 2019 Ganti Presiden tersebut adalah etnis lain yang berada di Riau yang tidak memiliki kapasitas mewakili kepentingan masyarakat melayu Riau. Ia menyesali tindakan polisi yang memulangkan paksa Neno yang dianggap orang melayu Riau sebagai tamu.
“ Seperti yang dilaporkan anggota kita di lapangan. Ada etnis tertentu, suku tertentu yang memobilisasi masa di lokasi kejadian dan mereka itu bukan orang melayu Riau.Ini yang terjadi.” ungkap Budi di Takhshow Apa Kabar Indonesia Pagi TV One, (27/8).
Budi juga meminta aparat dan massa yang menolak Neno untuk bertindak dan bersikap mematuhi aturan. Ia memandang tindakan aparat dan sekelompok massa yang menolak neno adalah tindakan yang tidak terpuji dan bukan perilaku dari orang orang melayu Riau. karena bagi orang Riau, tamu yang baik harus diterima dengan baik dan dianggap sebagai warga riau.
“ Lembaga Adat Melayu Riau tidak memihak kepada siapapun, kami netral. Tapi mohon diperhatikan bahwa kami adalah tuan negri. Riau ini adalah negri yang bertuan. Janganlah menjadi raja di negeri para raja. Siapapun yang beretika, maka kami anggap sebagai orang riau.”pungkasnya.