Beranda Nasional Diperintah Menteri Untuk Inpor Beras. Buwas: Mau Taruh Dimana ?

Diperintah Menteri Untuk Inpor Beras. Buwas: Mau Taruh Dimana ?

0
BERBAGI
inpor beras
kepala Bulog, Budi Waseso Foto:Viva

Editorial Koranmerah ( Senen, 17/9)


Produksi beras dari dalam negeri telah memenuhi gudang milik Bulog. Bahkan, Bulog mesti menyewa gudang karena banyaknya pengadaan yang dilakukan.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan dana yang digelontorkan untuk menyewa gudang mencapai Rp 45 miliar. Sewa tersebut dilakukan hingga akhir tahun ini.

Oleh karena itu, ia menegaskan tidak perlu Indonesia impor beras lagi. Sebab, menurutnya tidak ada tempat lagi untuk menyimpan beras.

Sewa Gudang

Perum Bulog menyewa beberapa gudang untuk menyimpan beras. Biaya menyimpan beras tersebut mencapai Rp 45 miliar.

“Sewa biayanya nggak sedikit, ada yang Rp 90.000 ribu per ton, per hari, per meter. Ada juga yang Rp 70.000. Total biaya sewa besar, sampai Rp 45 miliar lebih,” Direktur Pengadaan Perum Bulog Bachtiar di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Jumat (14/9/2018) seperti diberitakan konfrontasi.com

Dirut Bulog Budi Waseso menjelaskan saat ini stok beras di gudang bulog ada sebanyak 2,4 juta ton. Beras tersebut berasal dari pengadaan dalam negeri dan impor.

“Stok kita sekarang 2,4 juta ton. Itu beras lokal dan ada dari impor lama yang baru direalisasikan sekarang,” kata pria yang beken disapa Buwas itu.

Buwas menambahkan gudang beras Bulog yang penuh, hingga harus sewa, menunjukkan tak perlu lagi impor beras. Apalagi, kata Buwas, saat nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah sedang menguat.

“Kita juga terpaksa meminjam dan menyewa gudang itu cost besar untuk Bulog. Maka nggak efisien kalau kita impor terus. Kalau ada perintah impor lalu saya harus lakukan, berarti bebannya tambah lagi. Harga jadi tambah naik karena dolar AS,” tutup Buwas.

Bisa Ekspor

Saat ini Bulog menampung 2,4 juta ton beras dan diperkirakan akan meningkat hingga 3 juta ton di akhir tahun. Berdasarkan kondisi tersebut Bulog yakin Indonesia mampu mengekspor beras tahun depan.

Menurut Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso pasokan beras yang meningkat itu bisa menjadi acuan untuk ekspor tahun depan.

“Insya Allah, justru jangan-jangan tahun depan bisa ekspor (beras),” kata pria yang beken disapa Buwas itu di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Jumat (14/9/2018).

Buwas menjelaskan saat ini gudang-gudang beras Bulog sudah penuh. Bahkan, Bulog harus menyewa gudang untuk menampung pasokan beras lokal dan impor dan biayanya sekitar Rp 45 miliar.

Oleh sebab itu, Buwas mengatakan tak perlu impor beras.

“Perintah kemarin dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Menteri Perdagangan bahwa kami harus impor 1 juta ton, tapi kami mau taruh di mana beras itu? Kecuali Menteri Perdagangan menyiapkan gudang atau kantornya beliau mau dipakai jadi gudang beras,” kata Buwas.

“Boleh kata ada perintah sampai 1 miliar ton pun kepada saya sebagai pelaksana. Tapi saya harus tahu persis kebutuhan dan situasi seperti apa, perlu atau tidak. Insya Allah perhitungan saya sampai akhir tahun tidak perlu impor,” tutur dia.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here