Beranda Nasional Untung Rp.1,5 Miliar Tapi Tak Bisa Tangani Krisis Air, Komisi 2 Minta...

Untung Rp.1,5 Miliar Tapi Tak Bisa Tangani Krisis Air, Komisi 2 Minta BPKP Audit PDAM Loteng

0
BERBAGI
Komisi 2 DPRD Loteng minta BPKP Audit pengelolan Keungan PDAM Lombok Tengah
Koresponden Koranmerah ( Sabtu, 20/10)

Komisi 2 DPRD Lombok Tengah, NTB meminta agar BPKP melakukan audit terhadap pengelolaan keuangan yang dilakukan oleh Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Ardhia Rinjani.
Ketua Komisi 2, M. Samsul Qomar melihat adanya ketidak beresan dalam pengelolan keuangan perusahan air milik daerah Lombok Tengah itu, padahal setiap tahun mengalami keuntungan mencapai Rp. 1,5 Miliar.
” Kami juga meminta BPKP melakukan audit terhadap PDAM Loteng terkait masalah ini agar masyarakat mengetahui secara terbuka apa yg ada di PDAM. mereka ini tiap tahun untung tapi tidak jelas untuk apa saja pengalokasiannya.” Ungkap Samsul Qomar.
Tak hanya itu, Qomar juga menyorot soal penggelontoran dana CSR yang dilakukan oleh PDAM. Ia menilai sejauh ini belum menyentuha sasaran.
” Sementara untuk dana CSR sejauh ini kami lihat tdk maksimal , kami rekomendasikan untuk CSR melibatkan pemuda dan masyarakat setempat melalui
Lebih lanjut Qomar menjelaskan, harusnya dalam kondisi krisis air di musim kemarau saat ini, PDAM tersebut bisa mengantisipasinya dengan cara menggelontor dana untuk reboisasi dan menjaga hutan penyangga sehingga di musim kemarau mata air masih bisa terjaga.
” Hutan kita keadaannya mengakhawatirkan, Pemda akan bersurat ke Dinas Kehutanan Propinsi agar HKM di batasi jumlahnya. Saat ini sudah sekitar 1200 hektare dan mereka tidak menanam pohon keras atau pohon yang bisa menampung air lama, padahal aturannya meskipun HKM mereka di wajibkan 70 persen menanam pohon besar sisanya 30 untuk tanaman buah buahan.” Jelas politisi Demokrat ini.
Selain itu, Qomar juga menerangkan masih mengkaji terkait rencana hutang Rp.150 Miliar guna menggali dan menyediakan infrastruktur sumber air baku baru.
” Kami kaji apakah manfaatnya cocok atau tidak lalu berapa lama mereka bisa ngambil air di sana sementara ini ada dua lokasi yakni di cerorong sama karang sidemen, kami akan cek lokasi tersebut nanti baru bisa ngasi keputusan.”Pungkasnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here