Beranda Traveling dan Wisata Tracking Rinjani Lewat Loteng, Lounching Tanggal 19. Ini Persiapannya

Tracking Rinjani Lewat Loteng, Lounching Tanggal 19. Ini Persiapannya

0
BERBAGI
Sekretaris Disparbud Lombok Tengah, Lalu Sarkin Junaidi. Pemda Loteng Lounching Tracking Rinjani

Koresponden Koranmerah ( Jumat, 9/11)


Pemerintah Daerah Lombok Tengah sangat antusias menyambut rencana pembukaan jalan Tracking Rinjani melalui Kabupaten Lombok Tengah. Pemda Lombok Tengah langsung berkoordinasi untuk memantapkan rencana tersebut.

“ Kami baru saja berkoordinasi dengan wakil bupati dan sekda Lombok Tengah terkait rencana pembukaan jalur Tracking Rinjani lewat Lombok Tengah.” Kata Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Lombok Tengah, Lalu Sarkin Junaidi.

Menurut Sarkin, pembukaan jalur tracking lewat Lombok Tengah ini adalah inisiasi dari pengelola Taman Nasional Gunung Rinjani. dimana setelah gempa melanda kawasan Lombok Timur dan Lombok Utara, dua jalur sebelumnya yakni Sembalun dan Senaru sudah ditutup untuk waktu yang tidak ditentukan.

“ Pembukaan tracking Rinjani ini diiniasi oleh TNGR melihat hasil evaluasi pasca gempa. Dimana jalur yang biasa, yakni Jalur Senaru dan Sembalun itu ternyata terjadi kerusakan yang cukup parah. Sementara animo masyarakat  untuk naik cukup besar sehingga dibukalah jalur alternative melalui Aiq Beriq.” Jelas Sarkin.

Sebenarnya, menurut Sarkin, selain melalui Aiq Beriq, ada 3 jalur lain yang bisa dilewati yakni Desa Lantan, Desa Aiq Bual dan Desa Tanaq Beaq. Dimana nanti titik temunya ada di Pos Kokoq Munte.

“ Nanti kumpulnya di Pos Kokoq Munte baru naik ke Rinjani.” Tambahnya.

Untuk kesiapan Infrastuktur, Pemda Lombok Tengah menjamin sudah tersedia semua, berupa pos-pos bagi pendaki nantinya. Bahkan Pemda akan membangun musholla setiap pos-posnya. Oleh karena itu, Pemda akan melakukan lounching dengan meriah guna menyambut rencana besar tracking Rinjani melalui Lombok Tengah ini.

“ Jadi akan lounching tanggal 19 November. Pak Bupati minta ini digaungkan seluas-luasnya.” Pungkas Sarkin.

Berdasarkan hasil rapat dengan sejumlah Pemerintah Provinsi, TNGR dan Dinas Lingkungan Hidup, BKSDA, Pengelola TNGR dan pelaku Wisata, telah disepakati bahwa kuota pendaki sebanyak 150/hari.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here