Pamplet sayembara dr. Mawardi berhadiah Rp.200 Juta.
Insert: ketua Alarm, Lalu Hizzi
Koresponden Koranmerah [Jumat, 12/4]
Pegiat LSM ramai menyoroti hilangnya dr. Mawardi, pejabat di era pemerintahan M.Zaenul Majdi. Mawardi hilang misterius dalam posisinya saat itu sebagai Direktur Rumah Sakit Umum Provinsi NTB. Yangmana saat itu, gedung baru RSUP NTB dalam masa pembangunan.
Aliansi Rakyat Menggugat [Alarm] NTB dalam keterangan persnya menyatakan usai Pemilu akan melaksanakan aksi atau hearing ke Polda NTB dan Gubernur untuk mendesak agar Kepolisian Daerah NTB dan Pemprov NTB segera membentuk Tim khusus untuk mencari tahu keberadaan dr. Mawardi.
Hizzi akui melalui salah satu tim investigator di lembaganya itu telah berkoordinasi dengan pihak keluarga dr. Mawardi. Dikatakannya bahwa keluarga Mawardi sangat geram dan kecewa karena hingga saat ini Polda NTB dan Pemprov NTB belum berhasil menemukan dr. Mawardi.
Hizzi menyebtukan keluarga Mawardi meminta tolong kepada Alarm NTB untuk mendampingi mengungkap kasus kehilangan keluarganya itu.
” Kami akan tetap agendakan itu meskipun keluarga dr. Mawardi tidak meminta, apalagi ini kita kan juga kita diminta tolong, ” terang Ketua Alarm, Lalu Hizzi dalam keterangan persnya.
Lalu Hizzi optimis kasus ini akan segera terungkap karena menurut pihaknya, dari keterangan keluarga Mawardi sesungguhnya mereka tahu siapa dalang atau otak dari pelaku hilangnya dr. Mawardi.
Dengan ditemukannya dr. Mawardi nanti, menurut Alarm, KPK akan semakin mudah menelusuri kerugian divestasi Newmont dan menetapkan tersangka korupsinya.
” KPK kan telah menggandeng Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK) untuk menangani kasus ini dan KPK menemukan dugaan aliran dana dari PT Recapital Asset Management ke rekening Bank Syariah Mandiri milik Pejabat Daerah NTB senilai Rp1,15 miliar pada tahun 2010. Nah KPK pasti menduga uang itu berkaitan dengan pembelian 24 persen saham hasil divestasi Newmont oleh PT Multi Daerah Bersaing pada November 2009,” beber Hizzi panjang lebar.
Lebih jelasnya, Hizzi menerangkan PT Multi Daerah Bersaing adalah kongsi perusahaan daerah PT Daerah Maju Bersaing dan PT Multi Capital. PT Daerah Maju Bersaing didirikan pemerintah provinsi NTB dan Kabupaten Sumbawa serta Sumbawa Barat, tempat tambang emas Newmont.
” Sedangkan PT Multi Capital anak usaha PT Bumi Resources, Grup Bakrie. Adapun Recapital Asset Management, lembaga yang diduga mengalirkan uang ke Gubernur saat itu, ” kata Lalu Hizzi.
Hizzi meyakini kasus ini akan segera jelas dan terungkap karena KPK sudah cukup punya bukti petunjuk dan telah menyita beberapa rekening BANK kemana dana dana itu mengalir.
” Mohon bantuan semua pihak, agar warisan kasus yang ditinggalkan Gubernur NTB terdahulu segera menjadi terang,” tandasnya.
Sejak hilang pada tanggal 23 maret 2016, hingga kini dr. Mawardi lenyap begitu saja. Hilangnya pejabat elit di era TGB itu menimbulkan sejumlah spekulasi. Pihak keluarga pernah membuat sayembara menemukan dr. Mawardi dengan nilai imbana Rp.200 Juta.