Dinamika Pilkada Lombok Tengah kian menghangat. Saat ini, bakal calon bupati dan wakil bupati Lombok Tengah sedang berkejaran dengan waktu untuk menentukan pasangannya. Sampai saat ini, pada hakekatnya belum ada yang benar benar final.
Satu tokoh yang saat ini banyak ‘Diperebutkan’ yakni mantan wakil bupati Lombok Tengah, Lalu Normal Suzanna. Kabarnya dia ditawari oleh tiga bakal calon bupati, yakni Ahmad Ziadi, Dwi Sugiyanto dan Masrun.
Ketiga Bakal Calon bupati itu menginginkan pria yang mendampingi Suhaili pada periode pertama itu sebagai pasangan calon wakil bupati. Ini juga tidak lepas dari desas desus hasil survey yang menempatkan Normal dengan elektabilitas mumpuni.
Sampai saat ini keputusan Normal masih ditunggu-tunggu oleh publik, kemana ia berlabuh. Namun ketika dikonfirmasi kepastiannya untuk berpasangan dengan siapa, ‘tokoh selatan’ itu mengelak dan enggan membeberkannya untuk saat ini.
” Saya tidak mau berkomentar dulu, tunggu waktu yang tepat. kalau sudah waktunya, saya akan beberkan dari awal, ya,” jawabnya singkat.
Sebelumnya pada keterangan persnya pada Juni 2019, Ia menyatakan berkeinginan untuk maju pada Pilkada Lombok Tengah.
” Semuanya mau dan berminat, cuma tidak segampang itu keinginan atau minat tersebut. Jika kita maju, kita akan berpikir, apa partainya. Kita menunggu perkembangan dulu,” katanya.
Kalau dipinang oleh partai atau tokoh lain untuk berpasangan, Normal menyatakan dirinya bersedia dengan catatan tetap masih akan melihat kondisi. Ia juga masih akan melihat siapa yang akan meminang tersebut.
” Kalau pun dipinang atau meminang, kan ada kewajiban konsekwensi tersendiri, termasuk keharusan-keharusan. Itu menjadi salah satu pertimbangan. Sementara untuk status ASN, itu urusan kesekian. itu tidak masalah,” katanya.
Lebih jauh, Normal menyatakan sejauh ini, aspirasi yang ia tangkap dan berkembang di masyarakat, ia diharapkan maju menjadi bupati, dengan alasan sudah lama bupati tidak berasal dari Lombok Tengah bagian selatan.
” Menurut informasi, keluarga selatan khususnya, sangat diharapkan untuk Loteng 1. Inilah keluarga selatan. Mungkin pertimbangannya karena sudah sekian lama, ada bupati, kan tidak pernah. tapi saya tidak tahu secara pasti,” katanya.