
Koresponden Koranmerah.com
Wakil Bupati Lombok Tengah, HL.Pathul Bahri membuka acara Kontes dan Bazar Bonsai di Desa Kateng, Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah, 22/12/2020.
Kontes Dan Bazar Bonsai ini sendiri digelar oleh Community Bonsai South Area yang dilaksanakan selama sepekan dari tanggal 22-29 Desember 2020.
Dalam pembukaan oleh Wabup Loteng, setidaknya ada 80 tanaman Bonsai dari berbagai macam jenis tanaman yang dipamerkan. Hal ini mengundang perhatian serius dari Pathul saat pembukaan berlangsung. Menurut Wabup Komunitas Bonsai yang ada di desa Kateng ini bisa menjadi destinasi wisata pendukung di lingkar KEK Mandalika.
” Apa kaitannya Bonsai dengan pembangunan Lombok Tengah, tentu pada perhelatan MotoGP 2021 mendatang, setidaknya ada 150 ribu tamu yang akan datang di Lombok Tengah. mereka tidak hanya datang untuk menonton motoGP tapi juga ingin menikmati suasana di Lombok Tengah, Desa Wisata Bonsai di Kateng bisa menjadi pilihan mereka,” Kata Bupati terpilih itu bersemangat saat memberikan sambutan.
Menurutnya, prospek desa Wisata masih tinggi untuk dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara. Untuk itu keberadaan komunitas bonsai bisa dikembangkan menjadi branding tersendiri yang bisa dijual ke wisatawan. Ia optmis desa Wisata yang memiliki ciri khas tertentu bakal menarik minat wisatawan.
” Keberadaan Komunitas Bonsai bisa menjadi branding tersendiri untuk desa Kateng,” katanya.
Diketahui Desa Kateng memang memiliki posisi strategis, dekat dengan bandara, dekat dengan KEK Mandalika dan menjadi jalur penghubung ke pantai Selong Belanak. Posisi ini menguntungkan Kateng bisa menjadi destinasi wisata. Wabup menjelaskan sebenarnya Lombok Tengah sebelumnya berencana menggelar kontes Bonsai tingkat nasional namun terkendalan pandemi, sehingga ia merasa bangga akhirnya kontes Bonsai bisa digelar di Kateng meski dalam sekala terbatas.
” Dengan ini kami buka secara resmi Kontes dan Bazar Bonsai di Desa Kateng ini,” kata ketua PCNU Lombok Tengah.
Sementara itu, Ketua Panitia Kontes Dan Bazar Bonsai menjelaskan tanaman bonsai yang ikut kontes saat ini sebanyak 20 jenis, diantaranya Serut, Sentigi, Wareng Bintang, Malaka, Sisir atau Kaliaga dan beringin. Harga bonsai yang ikut kontes pun tak tanggung-tanggung. Kisaran Rp.500 ribu hingga ratusan juta. Bonsai yang bagus dinilai dari umur tanaman dan karakternya.
Adapun sistem penilaian kontes berdasarkan polling dari pengunjung terhadap bonsai yang dipamerkan. Para pengunjung pun diwajibkan mematuhi protokoler kesehatan Covid 19.
” Para pengunjung kita berikan kertas polling untuk memilih bonsai yang terbaik menurut mereka,” kata Ketua Panitia, Lalu Olis.
Community Bonsai South Area sebenarnya adalah komunitas bonsai yang terbentuk sejak 8 bulan lalu. Namun koleksinya sudah sangat banyak. Hal ini tak lepas dari peminat yang ternyata cukup banyak di wilayah desa Kateng dan Mangkung khususnya dan wilayah kecamatan Praya Barat secara umum.
” Terbentuknya komunitas ini tidak lepas dari keinginan kita untuk menyalurkan hobi, selain itu kita berharap agar bonsai ini juga bisa banyak peminat yang berpengaruh terhadap nilai bisnis,” kata pria paruh baya ini.















