Kapolres Mataram, AKBP Saiful Alam saat menunjukkan tersangka dan barang bukti pembobolan brangkas
Koresponden Koranmerah [Kamis, 29/11]
Perusahaan jasa pengisian ATM, PT G4S kebobolan sampai Rp750 juta. Pelakunya, karyawannya sendiri WDK (32). Modusnya, pelaku memanipulasi data saat mengisi duit ke ATM. Juga membobol brankas. Bahkan, pelaku memakai dalih seperti ‘maling teriak maling’.
Kapolres Mataram, AKBP Saiful Alam menjelaskan, pelaku sudah ditangkap. Penelusurannya pun mengandalkan laporan yang dibuat pelaku sendiri.
“Pelaku selama empat bulan terakhir ini mengambil uang pada saat mengisi mesin-mesin ATM,” ujarnya, Rabu (28/11).
Kasus terungkap ketika pelaku mengadu ke kantornya. Mengenai pembobolan brankas Selasa (13/11) lalu. Yang padahal sebenarnya dia sendiri pelakunya.
Modus pencuriannya brankas dibobol pakai linggis. CCTV berikut rekamannya sudah dirusak lebih dulu. Hampir sepekan kemudian, Rabu (21/11) pelaku yang tinggal indekos Cakranegara Barat, Cakranegara, Mataram ditangkap.
“Pelaku berpura-pura sebagai pelapor, mengatasnamakan supervisor yang mengawasi brankas. Padahal pelakunya dia,” kata Saiful.
Selama empat bulan terakhir juga pelaku menggarong uang yang hendak dimasukkan ke dalam mesin-mesin ATM. Pelaku memanipulasi data untuk menutupi jejak. Besaran uang yang dimasukkan ke dalam mesin ATM tidak sesuai jumlahnya dengan yang dilaporkan di data.
“Total uang yang diambil Rp750,9 juta. Dari pengakuannya, uang dipakai untuk main judi online,” sebut Kapolres.
Dari penangkapan pelaku WYD, polisi juga menyita uang tunai Rp79,3 jut, satu unit Daihatsu Agya, tang, linggis, gembok, dan brankas. Pelaku disangka pidana pasal 363 ayat 1 ke-5 KUHP atau pasal 374 juncto pasal 64 KUHP. Ancaman penjara paling lama sembilan tahun.