Bupati Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), H. Lalu Pathul Bahri melantik Kepala Dinas PUPR Lombok Tengah, Lalu Firman Wijaya sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Lombok Tengah Definitif.
Pengangkatan, Pelantikan dan pengambilan sumpah/janji jabatan pimpinan tinggi pratama sekretaris daerah dan kepala organisasi perangkat daerah Kabupaten Lombok Tengah dilaksanakan di Ballroom Lantai 5 Gedung B Kantor Bupati Lombok Tengah, Senin, (26/7/2021)
Selan melantik, Lalu Firman Wijaya sebagai Sekda Lombok Tengah definitif, Bupati Lombok Tengah juga melantik Drs. H. Lalu Wireningsung yang sebelumnya menjabat Camat Batukliang Utara menjadi Asisten I Setda Lombok Tengah.
H. Ridwan Makruf yang sebelumnya menjabat Kabag Kesra Setda Lombok Tengah menjadi Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalak BPBD) Lombok Tengah dan H. Lendek Jayadi yang sebelumnya menjabat Sekretsris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Lombok Tengah menjadi Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Lombok Tengah.
Pengangkatan, Pelantikan dan pengambilan sumpah/janji jabatan pimpinan tinggi pratama sekretaris daerah dan kepala organisasi perangkat daerah Kabupaten Lombok Tengah itu dihadiri Wakil Bupati Lombok Tengah, Dr. HM. Nursiah, jajaran Forkompinda Lombok Tengah, Ketua Pengadilan Negeri dan Ketua Pengadilan Agama Lombok Tengah dan para kepala OPD Lingkup Pemkab Lombok Tengah.
Dalam sambutannya, Bupati Lombok Tengah, H. Lalu Pathul Bahri menyampaikan, jabatan Sekda Lombok Tengah yang telah lama kosong dan hannya diisi oleh Plt dan PLH, kini telah tersisi secara definitif. Termasuk juga jabatan kepala OPD yang selama ini dijabat Plt, kini telah diisi oleh kepala OPD definitif.
“Kami yakini momentum hari ini telah lama dinantikan oleh kita semua oleh mereka yang Jelantik juga maupun jajaran birokrasi dan kepala OPD, sebab posisi tersebut merupakan posisi yang sangat strategis untuk menjalankan roda roda birokrasi yang lebih baik. ” ucapnya
Dalam sambutannya, ia juga menegaskan terpilihnya Firman sebagai sekda dan mutasi pejabat lainnya bukan karena bersifat tendensius atas kepentingan pribadi siapapun namun karena keperluan birokrasi yang diukur dari kinerja dan kecakapan.
jangan ada pikiran bahwa kami melantik seseorang karena faktor suka atau tidak suka, faktor almamater, faktor kedekatan maupun keluarga, tidak sama sekali. itu merupakan praktek nepotisme yang tidak hanya merusak budaya organisasi, juga bisa menghilangkan hak-hak asn untuk meniti jenjang karir mereka dalam kehidupan birokrasi,” Katanya
Dalam kesempatan itu ia juga menekankan kepada Sekda baru agar dapat memperkuat sistem database kepegawaian. Menurut dia jika database kepegawaian terbangun dengan satu sistem yang dapat merekam semua jejak mereka, baik itu terkait dengan kinerja atau prestasi mereka, maka ketika ada proses pergantian kepemimpinan dalam satu OPD tertentu, tidak perlu banyak berpikir untuk melantik mereka.
” Mereka juga tidak perlu kasak kusuk kiri kanan, lobi atas lobi bawah untuk mendapatkan posisi jabatan. tapi kita tinggal klik, kita bisa langsung membaca siapa yang layak dan tidak layak untuk dilantik, ” tandasnya.
Sebelumnya jabatan Sekda di PLT kan kepada Lalu Idham Khalid yang belakangan tidak lulus uji untuk merebut posisi tertinggi di jajaran birokrasi tersebut. ada tiga nama yang muncul memperebutkan posisi ini setelah sebelumnya berlangsung seleksi ketat, yakni Baiq Aluh Windayu dan Lalu Aknal Affandi dan Lalu Firman Wijaya.
