Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTB, nilai impor Provinsi NTB pada bulan Maret 2024 mengalami penurunan signifikan sebesar 46,56 persen dibandingkan bulan Februari 2024 yang mencapai 144,27 persen. Dengan demikian, kegiatan impor dari bulan Februari hingga Maret 2024 mengalami penurunan sebanyak 67,73 persen.
Kepala BPS Provinsi NTB, Wahyudin menyampaikan bahwa penurunan nilai impor ini merupakan berita baik bagi semua pihak, terutama dalam mendukung penyerapan produk-produk lokal dari pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
“Penurunan nilai impor NTB merupakan harapan kita semua, sehingga produk-produk lokal pelaku UMKM dapat diserap dengan baik,” ungkapnya.
Wahyudin menjelaskan bahwa kelompok komoditas impor yang mengalami penurunan di Provinsi NTB meliputi mesin-mesin/pesawat mekanik, mesin dan peralatan listrik, produk keramik, karet dan barang dari karet, plastik dan barang dari plastik, serta komoditi lainnya.
Selain itu, ia juga mengungkapkan bahwa neraca perdagangan Provinsi NTB pada bulan Maret 2024 menunjukkan surplus sebesar US$ 111,33 juta. Hal ini menandakan bahwa ekspor dari Provinsi NTB berhasil melebihi impor, memberikan dampak positif terhadap keseimbangan perdagangan daerah tersebut.
Penurunan nilai impor dan surplus perdagangan ini merupakan dorongan penting bagi pengembangan ekonomi lokal di Provinsi NTB, dengan potensi meningkatkan daya saing produk-produk lokal serta mendukung pertumbuhan UMKM di wilayah tersebut.
