Berita
Sebuah video beredar luas di media sosial, khususnya di Facebook, yang menarasikan bahwa pasukan elit TNI, Kopassus, diklaim telah menggeledah arsip Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk membongkar dugaan pemalsuan ijazah Presiden Joko Widodo. Video tersebut diunggah oleh akun Facebook bernama Da’i Sejuta Ummat pada 22 Mei 2025 pukul 10.49 WIB melalui tautan: https://www.facebook.com/100004419194879/videos/698042513206233. Dalam video yang direkam ulang dari layar ponsel dan menyerupai tayangan YouTube, narasi yang dibangun menyebutkan bahwa
“Kopassus turun tangan membongkar skandal ijazah palsu Jokowi di UGM.” Narasi itu dilengkapi dengan caption yang menggebu-gebu: “Ini bukan soal privasi, tapi kejujuran anak bangsa… Bongkar Ndan!”Sampai ke Akar2 nya..Siapa Dalang yg terlibat..ini Bukan Soal Privasi,, tapi ini Menyangkut tentang Kejujuran Anak Bangsa..
Hasil Cek Fakta
Tim cek fakta KoranMerah.com melakukan penelusuran terhadap klaim dan video tersebut, dan menyimpulkan bahwa konten tersebut adalah rekayasa digital berbasis AI. Seluruh elemen dalam video, mulai dari narasi suara hingga visual yang menyerupai berita televisi, merupakan hasil manipulasi yang tidak berasal dari sumber kredibel. Tidak ditemukan video resmi di YouTube dengan judul sebagaimana disebutkan dalam unggahan, yakni “Wakil Rektor UGM Bongkar Skandal Ijazah Mulyono”. Penelusuran lebih lanjut ke berbagai platform berita arus utama nasional juga tidak menemukan adanya laporan bahwa Kopassus pernah dilibatkan dalam penggeledahan arsip UGM terkait ijazah Presiden Jokowi.
Sebaliknya, bukti-bukti autentik atas keabsahan ijazah Presiden Jokowi telah berulang kali ditunjukkan kepada publik, termasuk oleh tim hukum Presiden dan pihak UGM sendiri. Terkait tuduhan pemalsuan, Presiden Jokowi bahkan telah menunjukkan ijazah asli dari jenjang SD hingga perguruan tinggi, yang dibenarkan pula oleh Kemendikbudristek dan Ditjen Dikti. Narasi-narasi serupa sebelumnya juga telah terbukti bermuatan hoaks, termasuk yang beredar melalui manipulasi font, editan visual, dan pernyataan naratif yang tidak pernah dikonfirmasi oleh sumber resmi.
Kesimpulan
